English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Sabtu, 02 Mei 2015

Keselamatan di Laut



GAMBAR :  http://alamsyah4tjeh.blogspot.com/2013/06/bst-and-scrb.html




Di kapal kita kenal alat-alat penolong yang wajib sesuai dengan peraturan Internasional 
SOLAS (Safety Of Life At Sea) 1978.
           


Pada tahun 1978 kita kenal dengan amandemen 1978. Pada tahun 1983 Amandemen 1978 diganti dengan Amandemen 1983. Karena itu semua kapal harus melaksanakan Amandemen 1983 per 01 JULI 1991, maka disini yang kita bicarakan adalah Amandemen 1983.

PERSYARATAN ALAT-ALAT PENOLONG
-         Dibuat dari bahan yang tepat oleh orang yang ahli
-         Harus tahan pada suhu -30° C s.d +65° C
-         Harus diberi waktu yang menyolok
-         Dilengkapi dengan bahan yang dapat memantulkan cahaya
-         Dapat dioperasikan dengan mudah dan baik dalam segala kondisi laut
-         Diberi tanda masa berlakunya dengan jelas


MACAM-MACAM ALAT PENOLONG
-         Alat-alat penolong perorangan
-         Isyarat-isyarat visual
-         Pesawat luput maut
-         Sekoci penyelamat
-         Alat-alat peluncuran dan embarkasi
-         Alat-alat penolong lain


Alat-alat penolong perorangan
a.       Pelampung penolong
b.      Baju berenang
c.       Pakaian cebur
d.      Sarana pelindung panas

1.      PELAMPUNG PENOLONG (LIFE BOUY)
Syarat-syarat pelampung penolong :
-         Diameter luar 800 mm dan diameter dalam 400mm
-         Dibuat dari bahan apung yang menyatu
-         Dapat mengapung 24 jam di air tawar dengan beban besi 14,5 kg
-         Tidak terbakar / meleleh setelah terkurung api selama 2”
-         Mampu dilemparkan dari ketinggian 30 meter
-         Dilengkapi tali pegangan Ф9,5 mm dengan panjang tali 4 x Ф luar
-         Dilengkapi dengan lampu yang menyala sendiri
-         Mempunyai berat tidak kurang dari 2,5 kg
-         Dilengkapi dengan alat pemantul cahaya
-         Tidak boleh rusak oleh pengaruh minyak







2.      JAKET / ROMPI PENOLONG (LIFE JACKET)
-         Satu baju berenang untuk tiap orang diatas kapal
-         Di kapal penumpang harus ada cadangan 5% dari seluruhnya disimpan di store deck

Syarat-syarat :
®    Harus dibuat dari bahan yang baik dan di kerjakan dengan sempurna
®    Harus mampu mengangkat muka orang dari dalam air
®    Tidak boleh rusak oleh pengaruh minyak
®    Harus berwarna mencolok / orange
®    Harus mudah dan cepat digunakan (±1 menit)
®    Harus tahan lompatan dari ketinggian 4,5 meter
®    Harus dilengkapi dengan peluit
®    Dilengkapi dengan alat pemantul cahaya


3.   PAKAIAN CEBUR (SURVIVAL AND IMMER SUITE)
a.    Persyaratan umum :
ð     Harus dari bahan tahan air
ð     Dapat dilepaskan dari kemasan dan dikembalikan tanpa bantuan dalam waktu 2 menit
ð     Dapat digunakan bersama-sama baju berenang
ð     Tidak mudah terbakar setelah terkurung api selama 2 detik
ð     Dapat mentupi seluruh tubuh kecuali muka

b.   Pakaian cebur juga dilengkapi dengan persyaratan baju berenang
c.    Pakaian cebur yang mempunyai daya apung dan dirancang baik tanpa baju berenang harus dilengkapi lampu yang menyala secara otomatis dan peluit
d.   Pada kapal penumpang dan barang dengan sekoci tertutup, paling sedikit tiga buah baju harus dibawa


4. SARANA PELINDUNG PANAS (THERMAL PROTECTIVE AID)
-         Dibuat dari bahan tahan air, dan mempunyai daya serap panas tidak lebih dari 0,25 W/mk, dibuat sedemikian rupa sehingga mengurangi panas karena kedinginan.
-         Menutupi seluruh badan pemakai kecuali mata.
-         Mudah dipakai
-         Dapat dibuka didalam air dalam waktu 2 menit
-         Harus berfungsi dengan baik pada suhu air laut antara -30°C s.d +20 20°C.
-         Harus dapat dipakai dengan baju berenang.




PESAWAT LUPUT MAUT atau SEKOCI PENYELAMAT
http://ilmupelautpelayaran.blogspot.com/2010/08/pesawat-luput-maut-atau-sekoci.html

Pesawat luput maut terdiri dari :
·        Sekoci penolong (life boat)
·        Rakit penolong
®    Rakit penolong kembung
®    Rakit penolong tegar


1.      SEKOCI PENOLONG (LIFE BOAT)
a.       Syarat-syarat :
·        Panjang tidak boleh kurang dari 24 kaki atau 7,3 meter
·        Harus mempunyai stabilitet yang baik dengan penuh muatan
·        Harus mempunyai tenaga apung yang terpasang tetap
·        Berat maksimum dengan segala isinya tidak boleh lebih dari 20.320 kg
·        Bahan bukan dari kayu

b.      Macam-macam sekoci penolong yang ada diatas kapal:
1.      Sekoci penolong terbuka
2.      Sekoci penolong tertutup sebagian
3.      Sekoci penolong tertutup sebagian yang dapat membalik sendiri
4.      Sekoci penolong yang tertutup seluruhnya
5.      Sekoci penolong dengan sistim dukungan udara yang mengisi sendiri
6.      Sekoci penolong dengan perlindungan kebakaran

c.       Kapasitas sekoci penolong

RUMUS:    KAPASITAS=ISI SEKOCI dalam kaki kubik ÷ 10

ATAU

                            KAPASITAS=ISI SEKOCI dalam meter kubik ÷ 0,283

Catatan : Rumus ini untuk sekoci yang panjangnya 24 kaki atau 7,3 meter





d.      Tangga Embarkasi
Ø      Terbuat dari kayu
Ø      Panjang minimum 480 cm, lebar 115 cm dan tebal 25 cm
Ø      Jarak antara tangga satu dengan yang lain tidak kurang dari 300 cm dan tidak lebih dari 380 cm, dan dikukuhkan secara horizontal.


2.      RAKIT PENOLONG
a.      Rakit penolong kembung
b.      Rakit penolong tegar

a.       Rakit penolong kembung
Persyaratan :
®    Harus mampu bertahan terapung selama 30 hari
®    Harus mampu dilemparkan dari ketinggian 18 meter
®    Dilengkapi dengan sarana pelindung
®    Kapasitas minimal 6 orang
®    Dilengkapi dengan 4 roket pelontar obor berparasut : 6 buah obor tangan : 2 isyarat asap apung
®    Jalan masuk ke rakit min 1 buah
®    Terbuat dari karet
®    Harus dilengkapi dengan repair kit
®    Pompa udara
®    Tutup rakit secara otomatis terbuka pada tempatnya ketika terbuka

b.      Rakit penolong KAKU
®    Dibuat dari bahan tahan api
®    Harus diberi tanda :
·        Nama dan pelabuhan pendaftaran kapal
·        Nama pembuat
·        Nomor seri
·        Nama instansi yang mengesahkan
·        Kapasitas rakit
·        Solas
·        Panjang tali tangkap
·        Ketinggian uji coba
·        Petunjuk cara peluncuran
·        Berat maksimum 175 kg



Persiapan untuk meninggalkan kapal dalam keadaan darurat dan cara-cara menurunkan alat-alat keselamatan di kapal.

1. MENINGGALKAN KAPAL

Perintah meninggalkan kapal merupakan keputusan terakhir yang di ambil oleh seorang NAHKODA. Apabila ada perintah meninggalkan kapal maka seluruh awak kapal harus menuju ke stasiun Pesawat Luput Maut untuk melaksanakan tugas sesuai sijjil meninggalkan kapal.

2. PERSIAPAN PERORANGAN SEBELUM MENINGGALKAN KAPAL TINDAKAN PERTAMA MENDENGAR ISYARAT TANDA BAHAYA

a. Gunakan seluruh pakaian sebagai pelindung.
b. Kenakan jaket / rompi berenang (life jacket).
c. Terjun ke laut pakai baju berenang.
d. Terjun ke laut memakai pelampung penolong.

3. PENGUASAAN DIRI DARI KEPANIKAN

3 Faktor penting di dalam penguasaan diri dari kepanikan :
a. Kemauan yang besar untuk tetap hidup.
b. Jangan lari dari ketakutan itu, ambillah tindakan untuk mengurangi rasa takut tersebut.
c. Sembahyang atau berdoa adalah cara yang tepat untuk memperkuat mental pribadi dan jangan malu mengerjakannya.

4. TUGAS ABK MELUNCURKAN PESAWAT LUPUT MAUT-SEKOCI PENOLONG

5. KOMUNIKASI DENGAN KAPAL LAIN ATAU TIM S.A.R

Buat tanda-tanda apa saja yang kiranya dapat menarik perhatian kapal lain atau tim SAR, misalnya :
• Menggunakan isyarat kasat mata
• Menggunakan cermin semboyan

6. MENJAUH DARI KAPAL

Setelah terjun dari kapal secepatnya harus menjauh dari kapal. Hal ini dilakukan untuk menghindari daya hisap yang ditimbulkan pada saat mengalami proses tenggelam sehingga menimbulkan tekanan pada air laut.




Keadaan darurat pada umumnya disebabkan oleh faktor alam, manusia dan faktir tehnis.


1.      JENIS KEADAAN DARURAT

Bahaya atau musibah yang dapat menyebabkan untuk meninggalkan kapal:
a.       TUBRUKAN
b.      KANDAS / TERDAMPAR
c.       REAKSI MUATAN BAHAYA
d.      PENGERASAN MUATAN
e.       LEDAKAN KAMAR MESIN
f.        KEBAKARAN

2.      TINDAKAN-TINDAKAN PENCEGAHAN KEADAAN DARURAT

a.       Badan kapal dan mesin harus kuat dan memenuhi syarat.
b.      Peralatan dan perlengkapan harus yang baik dan terpelihara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
c.       Berita acara harus dipantau dengan baik setiap saat.
d.      Anak buah kapal harus mempunyai kemampuan fisik dan mental yang kuat, terdidik, dan terampil dalam menjalankan tugasnya, juga mempunyai dedikasi yang tinggi.
e.       Anak buah kapal harus mempunyai disiplin yang tinggi dan mampu bekerjasama antar mereka, sehingga dapat menangani setiap keadaan dengan cepat dan tepat.

3.      PERSIAPAN MENGATASI KEBAKARAN

Kebakaran diatas kapal dapat terjadi dari berbagai hal seperti:
a.       Bunga api yang berasal dari ketel, cerobong ataudari dapur kapal.
b.      Hubungan singkat atau (korsleting) yang dapat terjadi karena kabel-kabel listrik yang kendor.
c.       Larangan meroko pada tempat-tempat yang telah ditentukan oleh nahkoda dapat dipatuhi.
d.      Reaksi muatan.

4.      TENGGELAM

a.       Alat penyelamatan diri
·        Pelampung penyelamat
·        Baju renang
·        Pakaian cebur
·        Sarana pelindung panas

b.      Isyarat Visual
·        Cerawat tangan (Red Hand Flare)
·        Cerawat parasut (Parachute Signal)
·        Isyarat asap apung (Bouyant Smoke Signal)

c.       Survival craft
·        Sekoci penolong :
®    Rakit penolong kembung
®    Rakit penolong tegar

d.      Sekoci penyelamat
e.       Alat-alat peluncur dan embarkasi
f.        Roket pelempar tali (Line Throwing Apliances)

5.      KEAHLIAN ANAK BUAH KAPAL

Kapal sebagai sarana angkutan di laut dimana keselamatan bagi semua orang yang hidupnya tergantung dari laut harus selalu waspada terhadap marabahaya yang selalu mengancam setiap saat. Apapun cara yang ditempuh, yang penting tetap selamat mulai dari pelabuhan tolak sampai ke pelabuhan tujuan. Maka seluruh crew yang bekerja di atas kapal harus memiliki ketrampilan yang memenuhi persyaratan IMO dan PEMERINTAH.

6.      ISYARAT DARURAT

KEBAKARAN DAN KEADAAN DARURAT= 1 tiup pendek diikuti 1 tiup panjang dengan                     suling atau alarm terus menerus dengan jangka waktu ±10detik.

MENINGGALKAN KAPAL(ABANDON SHIP)= 7 tiup pendek diikuti 1 tiup panjang dengan suling atau alarm secara terus menerus.

ORANG JATUH KE LAUT= Berteriak dan katakan “orang jatuh ke laut” berulang kali kearah anjungan.

PEMBATALAN= Dari situasi kebakaran dan keadaan darurat 3 tiup pendek pada suling kapal dan 3 bunyi pendek pada alarm umum.




Ary Kloeppeack
kloppeack.blogspot.com
https://plus.google.com/115788419930623196143/posts